Selayang Pandang

SEKAPUR SIRIH


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam Prestasi.... Sepandai-pandai manusia adalah orang yang selalu bersyukur kepada Alloh SWT Rabb sekalian alam. Manusia diciptakan dari segumpal darah yang tumbuh di dalam rahim seorang Ibu. Betapa hinanya bila ada di antara manusia yang sombong dan egois kepada sesama. Marilah kita senantiasa bersyukur kepada-Nya atas semua karunia yang telah, sedang, dan akan kita terima. Saya sampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua warga SMA Negeri Baturraden, alumni, dan segenap masyarakat yang telah mendukung keberlangsungan pendidikan di SMA Negeri Baturraden sehingga mampu bersaing melalui kegiatan akademik maupun non akademik. Ditinjau dari berbagai aspek, potensi SMA kita tidak kalah dengan sekolah lain. Tantangan global yang harus kita hadapi ke depan menjadi tugas semua komponen sekolah. Suasana kondusif dan langkah sinergis menjadi modal yang vital untuk mewujudkan visi dan misi sekolah. Peringkat I Nilai Ujian Nasional Program IPS Thn 2011 Tk Kabupaten telah diraih oleh siswa SMA Negeri Baturraden. Hal tersebut sebagai bukti bahwa sebenarnya SMA kita bisa berprestasi. Kita tingkatkan prestasi di masa mendatang melalui berbagai upaya, salah satunya dengan memberdayakan website ini. Partisipasi guru, karyawan, siswa dan masyarakat luas sangat kami harapkan. Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan kemudahan , kekuatan dan perlindungan kepada kita sekalian. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kepala SMA N Baturraden,


SHOBIRIN SLAMET, S.Pd., M.Si.


CARI

Senin, 16 Januari 2012

Luwak vs cobra

Dari National Geographic, sebuah luwak ditampilkan memenangkan pertempuran dengan seekor ular cobra Asia. Bagaimana hewan-hewan imut bersaing seperti ular yang mematikan?

Ternyata bahwa luwak tahan terhadap racun ular, khususnya, alpha-bungarotoxin. Racun ini mematikan banyak makhluk karena kemampuannya untuk memblokir reseptor nicotinic acetylcholine (nAChR). Reseptor ini adalah aptly bernama setelah afinitas mereka untuk nikotin obat dan ditemukan pada permukaan sel-sel otot di mana saraf yang mengandung asetilkolin juga terletak. Di sini, mereka mampu merespon asetilkolin dilepaskan dari saraf untuk mengatur kontraksi otot. Anda dapat membayangkan bahwa jika alfa-bungarotoxin blok reseptor, itu akan memiliki dampak serius pada kemampuan otot untuk berkontraksi. Ini adalah bagaimana racun penyebab kegagalan pernapasan (Anda perlu otot untuk bernapas), kelumpuhan dan akhirnya kematian.
Jadi bagaimana luwak melawan racun mematikan? Para peneliti telah menemukan bahwa nAChR luwak secara struktural resisten terhadap pengikatan alfa-bungarotoxin dan mengikat asetilkolin dengan afinitas jauh lebih tinggi daripada racun.



from : scienceblogs.com